WALL OF DEAD
Wall
of Death atau disingkat WOD menjadi trend baru supporter masa kini yang
menyebut dirinya bagian dari Ultras. Fenomena ultras di Indonesia kini
sedang menyebar di berbagai daerah. Tak bisa dipungkiri ini adalah
pengaruh dari Brigata Curva Sud yang menjadi inspirasi baru supporter
Indonesia. Supporter besar sekelas Aremania, Jakmania,
Bobotoh/Viking,Bonek Mania tengah disaingi supporter baru era Ultras tersebut. Bukan saingan dalam artian “rusuh” namun beradu kreatifitas.
Kembali ke topik Wall of Death, WOD sebenarnya adalah aksi dari
penonton konser metal,hardcore atau kita sering menyebutnya Underground.
Wall of Death adalah aksi dimana penonton membagi dua kubu menjadi dua
sisi kiri dan kanan mengosongkan ruang ditengahnya. Setelah aba aba
musik cadas dialunkan kedua kubu yang terpisah itu menjadi satu kembali
dengan “brutal” namun ini hanya just for fun, olah raga anak HC
menyebutnya. Jika ada teman yang terjatuh maka kewajiban kita untuk
membangunkanya karena ini hanya just fur fun. Salah jika Ultras di
Indonesia sering menyebut Wall of Death adalah termasuk tradisi dari
Ultras. Ultras tidak pernah melakukan hal ini.
Wall of Death
dibawa ke tribun tidak bisa dipungkiri berasal dari Brigata Curva Sud.
BCS membawa ini ke tribun karena memang rata rata anggotanya memang
penggemar musik underground. Bahkan salah satu pionirnya kabarnya adalah
anggota management Death Vomit group band death metal dari Yogyakarta.
Dan komunitas underground di Yogyakarta seperti YKHC (yogya hardcore),
JCG (jogja corps Grinder), IMY (independent metal yogyakarta) dan
komunitas lain anggotanya adalah bagian dari Brigata Curva Sud.
Menarik memang aksi ini kita tonton di atas tribun. Aksi yang belum
pernah ada sebelumnya di tribun tribun manapun didunia. Wall of Death
kini sudah menginspirasi banyak orang dan akhrinya sampai di berbagai
daerah di Indonesia. Ya, ini yang kita butuhkan sekarang bukan rivalitas
anarkis yang kita butuhkan untuk mendukung sebuah club, bukan caci maki
, dan bukan juga intimidasi namun kreatifitas.